KISAH KASIH AKREDITASI



           

Adalah mereka yang memiliki niat yang teguh hingga tak ragu-ragu untuk melangkah maju. Inilah untaian kisah tentang mereka yang giat bekerja tanpa pamrih, bakti mereka itu murni karena mengharapkan balasan Illahi. Ketika uang sudah menipis, bensin sudah habis mereka tetap tersenyum manis. Saat menjelang pagi mereka telah siap-siap pergi tak peduli seberapa buruk cuaca hari ini. Pelajaran telah usai mereka kembali ke sekolah lagi sebab ada pekerjaan akreditasi yang harus dipenuhi. Aduhai, lihatlah mereka yang sedang mengetik, mengumpulkan RPP Tematik, yang lain sedang mengatur dokumen berjarak-jarak agar terlihat rapih dan apik, sungguh suasana begitu sibuk. Senja telah datang, waktunya untuk pulang berjalan kaki menaiki tanjakkan yang cukup tinggi sambil melantungkan dzikir dalam hati, menikmati indahnya berjalan berkoloni. Ketika banyak masalah yang datang mereka tetap tenang, tidak mengeluh, mengalah, apalagi menyerah! Inilah mereka pejuang sejatih akreditasi.


           Masya Allah, hujan September turun lagi, namun kali ini cukup lebat tapi mereka sama sekali tidak telat. Waktu telah menunjukkan pukul 07.30 pertanda akreditasi harus dimulai ada wajah-wajah yang tegang namun ada pula yang tenang. Ya Rabb kindung cinta-Mu telah dilantungkan ada harapan yang tak bisa diungkapkan, sungguh hati kami sedang bermunajat, merintih memohon pertolongan dari langit. Ya Rahman, hujan dan padamnya lampu hari ini adalah pertanda bahwa Engkau sedang menguji mereka yang beriman, Alhamdulillah kami merasa nyaman walaupun banyak halangan dan rintangan. Waktu terus berlalu tak terasa sudah masuk poin ke-41 tetang PKL siswa dan magang guru sekaligus mengakhiri akreditasi hari ini, ucap Ibu Ivatul. Serentak semua beban runtuh, tepukan gemuru dari para guru diiringi ucapan takbir tanda syukur, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.


            Inilah sekelumit kisah tentang mereka yang berjuang menggapai asa walaupun banyak cucuran air mata, mereka telah berhasil melukis cerita demi sekolah tercinta. I love you Cendekia.


Penulis: Dimas

 


3 komentar: